Jld 4
Empat puluh tahun ku tinggalkan Tanah Karo.

   Dari mic pengeras suara terdengar lagi,    
 “saudara saudara yang tujuannja ke Tanjung Pinang, harap turun…!!”

Beberapa menit kemudian terdengar lagi, “saudara saudara yang tujuannja Tanjung Pinang, harap turun.”
Aku sangat takut, tersirat dalam benakku, kuikutkan saja kapal ini ke Jakarta. Soalnja, kedua temanku dari Jalan Sakti, dia ke Jakarta menjumpai Abangnja. Apalagi satu kawanku ini udah pernah ke Jakarta, dan di Jakarta banjak Orang Karo.

  Begitu penumpang penumpang sibuk mengangkat barangnja turun dari Kapal Tampomas. Aku pun bergegas mau turun, kusalami kedua temanku dengan muka menunduk, ingin menjembunjikan mukaku yang pucat.
 “Ma enggo me nak..!” ku bilang, dengan suara agak gugup dan tanganku menggigil menjalaminja.  Dalam hatiku, mungkin aku tidak akan berjumpa lagi dengannja.    
 Ku ikutkan penumpang turun melalui tangga kapal. Dibawah bersandar Ponton, yang di tarik kapal kecil. Menunggu penumpang dan akan membawanja ke Pulau Bintan.
   Di atas Ponton yang di tarik kapal kecil dari Kapal Tampomas ke Pulau Bintan, aku duduk diam termenung, takut, sambil mendekap tas Ransel yang ku jahit sendiri.
    Dan hatiku berbicara, 
   “sekarang aku sudah berpisah sama temanku dari Jalan Sakti, dan sudah berpisah sama keluargaku. 
  Aku sudah tiba ketempat yang ku tuju, tapi kemana…?”

Tidak ada alamat yang di tuju, dan tidak ada yang menunggu. Inilah membuatku mulai dari jalan sakti, banjak diam, banjak berpikir, dan takut.
Tiba di pelabuhan Tanjung Pinang, orang keluar, aku pun keluar. Ku ikutkan orang jalan.
Sesampainja di gerbang, banjak sekali manusia berdiri menunggu familinja yang baru datang dari Belawan.
Tapi banjak juga menawarkan jasanja,
“Ojek, bang!!!.. Ojek, bang!!..ada lagi,Taksi bang!!!…Taksi bang!!…mau kemana bang?…kemana bang?..”katanja.
Aku diam saja, jalan asal jalan. Aku keluar dari gerbang pelabuhan, ku jalani saja kemana orang yg ramai. Tak jauh dari pelabuhan itu, nampak toko toko berderet dan ramai sekali.
Aku jalani semua jalannja, ingin mengenali kotanja Tanjung Pinang. Beberapa kali aku jalan mondar mandir, rupanja kotanja tidak besar.
Setelah capek berjalan kaki, aku berhenti di satu jalan yg terpanjang yg sudah ku lewati. Jalan itu, di apit oleh toko toko, di depan toko itu berjejer Motor roda dua, lagi parkir.
Kuperhatikan setiap orang mengambil Speda Motornja, ada orang menagih uang. Dalam hatiku, “dia pasti penjaga parkir dan dia pasti orang Medan, soalnja mukanja empat segi dan muka tempur.” Kuberanikan mendekatinja. Dan kusapa,
“Orang Medan bang.!” kubilang.
“Ke..napa rupanja..!!” katanja, dengan nada membentak.
Tidak bang, aku pun dari Medan, baru datang. Apa bisa mbantu mbantu abang?
“Ah…!! kalo kau..! tidak malu macam aku ini, kau bantu bantu akulah” katanja. Rupanja dia bukan marah memang begitu suaranja, dan dia anak Siantar.
Setelah aku di perkenankan mbantu bantu jaga parkir, sama Lae anak Siantar ini, aku sangat senang. Yang penting nanti malam ada tempat berlindung.
Setelah selesai menjaga parkir, aku di ajak ke rumahnja.
Rupanja bukan rumah, tapi Gudang Kantor. Kami tidur di kursi panjang berselimutkan Koran. Malam itu, saya habis di gigiti njamuk.
Begitulah hari hari aku membantu menjaga parkir, hanja untuk sesuap nasi bungkus. Nasinja kadang ada ikannja, kadang tidak. Hanja nasi sama sayur dan sambal.

  Suatu hari ada cewek cantik mengambil motornja. Lantaran cantiknja saya tidak berani menagih uang parkirnja. Si Lae, marah sama aku,
   “kee..napa!! kau tidak minta uang parkirnja..!” bentaknja.

MSemang susah kalo senang nengok cewek cantik he he.

  Di Tanjung Pinang ini, beberapa anak muda nganggur yang pernah di Singapore, bahkan ada yang pernah di Jerman dan rata rata Pelaut. Jadi tidak salah aku ke Tanjung Pinang ini, bisa kudapat berita dari Singapore.

Kutanjai anak anak muda ini, bagaimana caranja ke Singapore, dimana di Singapore tempat cari kerja dan dimana tempat tinggal.
Dia bilang, “kalo kau mau ke Singapore, bikin Pasportmu dan buku pelaut. Di Singapore banjak kerja, di darat dan di laut. Juga dia sebutkan nama tempat cari kerja dan tempat tinggal.
Bersambung..