Pesan Untuk Calon Wartawan

Juga untuk wartawan

Sore itu hujan sangat deras mengguyur bumi. Jam setengah lima sore saya buru-buru keluar kelas untuk segera pulang. Tapi di WA, anakku yang bungsu beerpesan Pak, hujannya deras banget Pak. Jangan langsung pulang. Mengikuti pesan anak, saya nunggu hujan reda di ruang dosen. Sendirian di ruang dosen sambil buka-buka internet, ternyata internet tidak bisa menghilangkan rasa bosan sendirian. Akhirnya aku putuskan untuk turun ke tempat parkir dengan rencana mau hujan-hujanan pulang.

Di bawah, di tempat parkir motor ketemu anak muda, seorang mahasiswa yang motornya parkir persis di sebelah saya. Dia sedang sibuk siap-siap menembus hujan dengan mantel hujannya. Karena bosan sendirian, saya menyapa anak muda itu.

Saya (S): Hujannya deras banget ya Mas. Padahal saya mau pulang.

Mahasiswa (M): Iya Pak. Hujannya deras banget. Bapak dari mana? Bapak ikut pertemuan orang tua ya?

S: Bukan. Saya dosen. Saya habis ngajar.

M: Oh, ada kelas sampai sore ya Pak.

S: Iya. Kuliah jurusan apa Mas?

M: Jurusan Jurnalistik Pak.

S: Wah, ntar jadi wartawan ya.

M: Bapak ngajar apa?

S: Saya ngajar algoritma dan struktur data

M: weisss (apakah itu ungkapan kekaguman? saya tidak tahu)

S: Saya boleh berpesan ya Mas. Ntar kalo jadi wartawan, jadilah wartawan yang benar. Sekarang ini banyak wartawan yang tidak benar.

M: Iya Pak. Saya tahu, banyak yang tidak benar.

S: Iya, banyak wartawan yang menulis berita yang tidak benar. Beritanya ditulis sesuai pesanan yang bayar.

M: Iya Pak. Saya tahu itu Pak.

S: Sekarang ini banyak sekali profesi yang disalahgunakan oleh profesionalnya. Wartawan, polisi, dan banyak kalangan yang menyalahgunakan profesinya.

M: Iya Pak

S: Begitu pesan saya ya Mas, agar menjadi wartawan yang benar yang menulis berita yang benar dan jujur. Saya duluan ya.

M: Baik Pak. Terimakasih Pak. Hati-hati di jalan Pak.

Setelah itu saya berlalu dengan motor menembus hujan menuju pulang.

Semoga banyak bermunculan wartawan-wartawan jujur yang memiliki integritas tinggi. Integritas, yaitu bersatunya hati, ucapan dan perbuatan.

Ya ALLAH ya Rabb al’alamiin, jadikanlah anak muda itu menjadi wartawan yang jujur ya ALLAH ya Rabb al’alamiin.

Demikian kisah ini ditulis semoga bermanfaat.

Yang benar pasti dari ALLAH

Yang keliru adalah dari manusia

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puspiptek, 14 Shafaar 1444H

Puspiptek, 11 September 2022